Bekasi.harianumumsinarpagi.com-Ratusan pedagang Pasar Bantar Gebang Kotamadya Bekasi ;Jawa Barat mengadu sekaligus minta perlindungan ke DPRD Kotamadya Bekasi.Pasalnya para pedang ekonomi lemah ini merasa tersingkirkan oleh penguasa swasta (developer)
“Kami seluruh pedagang Pasar Bantar gebang memohon keadilan dan perlindungan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD) . Kotamadya Bekasi ” Tolong nasib kami sebagai pedagang kecil yg harus bertahan hidup di keadaan ekonomi yg semakin sulit dan terpuruk..
Tolong jangan abaikan kami. Berapa banyak nyawa yg harus kami hidupi dengan mengais rezeki dari Pasar.Bantar Gebang yang selama ini tempat kami mencari nafkah”
“Kami sebagai pedagang merasa perlakukan tidak adil oleh pengelola Pasar dan PT “Jav” serta unit pengelola pasar sebagai wakil dari pemerintah Kotamadya Bekasi.kata Daud salah satu pedagang
Menurutnya dalam mempertahankan hak kami sebagai pedagang di pasar Bantar Gebang..
Kami di minta untuk membayar uang muka 30 persen untuk harga renovasi toko dengan harga cukup tinggi.
Rp 26 000.000. ( Rp 36 Juta/m).
Harga yang dibebankan ke pedangjelas kami tolak tidak setuju. tambah Daud Sebagai pedagang kami tidak pernah di konfirmasi saja tidak apalagi diajsk bicara untuk mengenai harga..
Dan tiba2 kami di minta bayar uang muka 30 persen dari harga yg di tentukan.
“Kami harus membayar dalam hitungan 2 hari .
Kalau tidak sanggup membayar toko yg di tempati di anggap hangus dan harus keluar dengan paksa tambah Dsud
Namun begitu Kami coba menawar harga kepada PT Jav sesuai kemampuan kami dengan keadaan ekonomi sulit saat ini.
Tapi dr PT Javana sudah tidak bisa lagi mengurangi.
Dengan alasan PKS (perjanjian kerja sama ) sudah turun antara PT Jav dengan pemerintah atau Walikota Bekasi.
Dan dari perwakilan pedagang sudah mencoba datang ke Pemkot Bekasi untuk penawaran harga. Dengan Romi Payan .tapi hasilnya nihil
Kami meminta untuk melihat bukti pks antara pemerintah dgn PT Jav tapi tidak bisa di tunjukkan
Kenapa kami meminta bukti pks .karena kami ingin tau siapa yg bertanggung jawab untuk penerimaan uang dr pedagang
Karena kami sudah tidak percaya lagi sama pengembang.
Karena kami ratusan pedagang telah pernah di tipu. Untuk pembelian kios lantai 3.
Kami tidak tau minta pertanggung jawaban sama siapa karena mereka kabur dan menghilang.
Dikatakan Daud pengembang bekerjasama dengan Bank BRI Syariah diduga mempetmainkan kami dengan pinjaman fiktif ..
Hingga pengembang meninggal kan begitu saja pedagang degan keadaan toko yg tidak ada roling .tidak ada listrik.tidak ada air atau WC. Tidak ada tangga.
Tangga escalator hanya pinjaman di tempat lain setelah dapat uang bank escalator di ambil LG..Ahir nya ratusan pedagang mengalami kerugian .
Kami pedagang pasar Bantar gebang memohon kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotamadya Bekasi untuk memperjelas nasib kami. Yg terlunta lunta
“Kami mohon jangan sampai kami orang kecil di tipu lagi untuk kedua kalinya.oleh pengembang dgn dukungan unit pasar.
Kami hanya orang kecil yg numpang cari makan di pasar.
Kami akan terus berjuang untuk mencari keadilan.
Sementara itu anggota DPRD Kotamadya Bekasi Nicodemus ketika dihubungi melalui telepon Selulernya Silahkan para membuat surat Laporan ke DPRD Kotamadya Bekasi pasti Kita tindak lanjutin. Jika ada pengaduan tertulis pasti tindak lanjutin. kata anggota DPRD dari Fraksi PDIP itu. Kamis (28/11) * samuel