Home Jabodetabek Menaker : Tantangan di Era Digital dan Bonus Demografi Ketat Menuntut...

Menaker : Tantangan di Era Digital dan Bonus Demografi Ketat Menuntut Lulusan UT Adaptif dan Inovatif

148
0

Menaker Ida Fauziyah ketika memberikan sambutan pada Seminar Wisuda Periode II Tahun Akademik 2021-2022 Universitas Terbuka, di Tangerang Selatan, Banten, Senin (22/8/2022)..foto:doc humas

Tangerang-harianumumsinarpagi.com           Menteri Ketenagakerjaan (Menaker)  Ida Fauziyah mengungkapkan, melihat tantangan di era digital dan bonus demografi yang begitu ketat sekarang ini, menuntut para lulusan Universitas Terbuka (UT) untuk bisa terus adaptif dan inovatif dengan segala perubahan yang ada.

Ia menyebut, proses pembelajaran dapat dilakukan sepanjang hayat. Siapa pun, usia berapa pun, tetap memiliki kesempatan memperoleh pendidikan dan pelatihan guna meningkatkan kompetensinya.

“Saya bangga karena UT merupakan institusi pendidikan tinggi yang memberikan peluang besar kepada semua orang untuk mengakses pendidikan tinggi berkualitas dengan teknologi yang up-to-date,” kata Menaker Ida Fauziyah ketika memberikan sambutan pada Seminar Wisuda Periode II Tahun Akademik 2021-2022 Universitas Terbuka, di Tangerang Selatan, Banten, Senin (22/8/2022).

Menaker mengemukakan, saat ini Indonesia masih tertinggal dalam hal daya saing digital. Data World Digital Competitiveness Ranking memperlihatkan, daya saing digital Indonesia tahun 2020 berada di peringkat 56 dari 63 negara. Ini tercermin dari survei yang menunjukkan banyak perusahaan sulit mencari karyawan dengan kemampuan digital memadai.

“Digitalisasi tidak hanya menggeser kebutuhan keterampilan dan jenis pekerjaan yang meningkatkan risiko missmatch di pasar kerja, namun turut mengubah hubungan dan waktu bekerja menjadi lebih fleksibel,” ucapnya.

Ditambahkan Menaker, selaras dengan besarnya pertumbuhan generasi milenial dan Z yang merupakan generasi sangat melek tekonologi. Pola hubungan kerja fleksibel juga didukung perilaku gen Z yang kurang memiliki komitmen jangka panjang antara pekerjaan dan hiburan sehingga mendorong mereka menjadi pekerja digital nomaden.

Kemnaker, sebutnya, telah membangun pusat pasar kerja dan ekosistem ketenagakerjaan digital Siapkerja yang mengintegrasikan pelatihan, sertifikasi dan penempatan, penyediaan informasi
pasar kerja serta layanan kepada pemberi kerja dan pencari kerja.

“Melalui aplikasi Siapkerja kami memberikan informasi mengenai dunia pekerjaan agar generasi muda yang mengaksesnya memiliki persiapan dalam memasuki dunia kerja,” ujar Menaker.

Menaker berpesan kepada para wisudawan dan wisudawati UT untuk tetap rendah hati, tidak cepat berpuas diri serta terus belajar dengan memanfaatkan segala media untuk meningkatkan kompetensinya agar tidak tertinggal di era digital.

“Manfaatkan semua kesempatan dan program yang disediakan pemerintah termasuk oleh Kemnaker. Saya optimis semua lulusan UT akan menjadi motor pembangunan bagi Indonesia di era Bonus Demografi dan Revolusi Digital,” pungkasnya. *pr/fen

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here