DR Edi Hardum SH MH.foto ist
Jakarta-harianumumsinarpagi.com PengamatKetenagakerjaan dan dosen, Dr. Edi Hardum, SH, MH ketika dimintai komentarnya terkait kasus penggeledahan di Direktorat Pengendali Tenaga Kerja Asing ( PTA) Ditjen Binapenta dan Pkk Kementerian Ketenagakerjaan yang dilakukan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) Pada hari Selasa (24/12/2024)
sekitar pukul 15.30 WIB.
DR Edi Hardum aaSH MH mengapresiasi langkah Penyidik KPK yang berani melakukan hal itu, mengingat aroma bau busuk korupsi di Kemnaker sudah sangat menjijikan dan jorok, ibarat “kentut” bau busuk tapi yang kentut tidak kelihatan.
Lanjutnya, KPK harus transparan menjelaskan ke publik dan media dalam kasus apa penggeledahan itu dilakukan, jangan sampe hanya gertak sambal, dan ujung ujungnya kongkalingkong.
Edi mencontohkan kasus Duren yang pernah menyeret Menakertrans kala itu, Muhaimin Iskandar, ujung ujungnya nggak jelas juga.
Edi mengeritik peran dan fungsi Inspektorat Jenderal yang selama dirasakan hanya sebagai stempel dan tidak mampu utk mencegah tindakan korupsi dan Gratifikasi di Kemnaker, untuk itu, Inspektur Jenderal dan bawahannya pun harus juga diperiksa KPK.
Edi Mendesak KPK untuk mengembalikan kepercayaan publik yang selama ini anjlok. Untuk itu, KPK wajib memeriksa semua pihak yang terlibat. “jangan ada maen belakang sehingga kasus korupsi ini menjadi tidak jelas dan menguap”, tegas Edi.
Untuk diketahui bahwa Penyidik dari Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) melakukan penggeledahan di Direktorat Penggunaan Tenaga Kerja Asing Ditjen Binapenta & PKK Kemnaker di lantai M Gedung B Kantor Kemnaker jl. jendral Gatot Subroto Kav 51 Jakarta Selatan, pada Selasa (24/12/2024) pukul 15.30 Wib menurut informasi yg bisa dipercaya bahwa dalam penggeledahan tersebut penyidik KPK menyita telpon genggam , latop serta flash disk di TKP. Penyidik KPK meninggalkan kantor Kemnaker sekitar pukul 18.00 Wib.
Menurut Informasi org dalam, bahwa pada hari Selasa ( 31/12/2024) penyidik KPK kembali melakukan penggeledahan di Direktorat PTA Kemnaker dengan memanggil kordiantor dan staf yg di direktorat tersebut utk diperiksa, namun mereka tidak datang, lalu penyidik KPK mendatangi mereka dirumahnya masing masing.
Bahkan ada info bahwa ada seorang kordinator di PTA ketika didatangi penyidik KPK ditemukan sejumlah mobil mewah seperti lamborgini, ferari dan lain lain sedang terpakir digarasi rumah kordinator tersebut.
Informasi yg beredar bawa Penyidik KPK masuk ke Kemnaker utk melakukan penggeledahan karena di minta Inspektur Jenderal Kemnaker melalui surat yg ditujukan kepada komisioner KPK.
Santer menjadi perbincangan di internal Kemnaker,bahwa pada Senin 13 Januari 2024 Pukul 14.00 Wib akan ada pemeriksaan oleh Penyidik KPK terhadap Sekjen Anwar Sanusi, Suhartono Sail Mantan Dirjen Binapenta dan Pkk, Serta Dirjen Binapenta & Pkk Haryanto yang awal nya akan dilangsungkan di Gedung Merah Putih , ternyata berubah di pindah ke lt 5 ( Inspektur Jenderal) Gedung A Kemnaker.
Kepala Biro Humas Kemnaker, Sunardi Sinaga ketika dihubungi lewat WA tidak merespon dan tidak mengangkat Telpon Selulernya. Demikian juga dengan Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi ketika dikonfirmasi lewat pesan WA juga tidak membalasnya.
Hingga berita ini diturunkan Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto ketika dikonfirmasi lewat WA, Rabu Siang (15/01/2024) belum membalas ataupun mengangkat telpon selulernya.
Sedang Dirjen Binapenta ,Hariyanto ketika dihuni harianumumsinarpagi.com Rabu petang (15/1/2025) melalui telepon Selularnya Rabu Siang membenarkan ada penggeledahan di kantornya,katanya singkat.*pr/fen