Dirjen Haiyani saat membuka acara tersebut, Rabu (6/3/2024.foto doc humas
Manggarai Barat–harianumsinarpagi.com
Kementerian Ketenagakerjaan melalui
Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja(K3) menggelar Temu Teknis Penanggung Jawab K3 Nasional pada tanggal 5-8 Maret 2024 di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Dengan mengusung tema “Penguatan Tugas dan Fungsi Balai K3 melalui Sinergi Keorganisasian untuk Mempercepat Transformasi Pembangunan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan”, Ditjen Binwasnaker dan K3 ingin menjadikan kegiatan ini sebagai tekad untuk menciptakan lingkungan kerja lebih aman, lebih sehat, dan lebih produktif.
Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang dalam sambutannya mengatakan bahwa era globalisasi saat ini masih menghadapi tantangan yang membawa perubahan di berbagai bidang, yang berdampak munculnya profesi baru, pola kerja baru, perubahan waktu kerja, serta teknologi baru yang dapat menyebabkan potensi bahaya dan risiko baru.
Perubahan-perubahan tersebut menjadi tantangan mendasar mengenai bagaimana memastikan perlindungan berkelanjutan bagi seluruh pekerja, terutama pada masa-masa sulit atau pada saat krisis ekonomi, khususnya terkait dengan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
“Balai K3 sebagai garda terdepan dalam menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja memegang peran sentral dalam perjalanan kita menuju tujuan bersama,” ucap Dirjen Haiyani saat membuka acara tersebut, Rabu (6/3/2024).
Adapun dalam menghadapi tantangan masa kini, ia mengajak pihak-pihak terkait untuk berkomitmen pada kerja sama lintas sektor, membangun sinergi pelayanan K3 yang kokoh, dan memastikan bahwa kebijakan yang diterapkan memberikan dampak positif secara nyata bagi masyarakat.
Ia mengatakan, capaian pelayanan pengujian K3 di UPT Balai Besar K3 Jakarta dan Balai K3 baik UPTP/UPTD yang telah dicapai agar tidak dijadikan sebagai kebanggaan semata, tetapi juga bagaimana upaya untuk meneruskan dan meningkatkan kinerja. Sebab masih banyak kekurangan dan kelemahan yang dijumpai dalam memberikan pelayanan K3, sehingga belum maksimal memenuhi kualitas pelayanan yang diharapkan masyarakat.
Oleh karena itu, ia meminta untuk terus berbenah diri dalam penyediaan sarana prasarana, sumber daya manusia dan perangkat penunjang lainnya dengan core values berAKHLAK dan employer branding ASN ‘Bangga Melayani Bangsa’.
Ia menambahkan, melalui berbagai program penguatan kapasitas, pelibatan aktif dari pemangku kepentingan, serta penyelarasan kebijakan, maka dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak hanya memenuhi standar, tetapi juga memberikan dorongan bagi inovasi dan produktivitas.
“Saya yakin bahwa dengan kolaborasi yang kuat, kita dapat mengubah tantangan menjadi peluang untuk mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi,” ucapnya.
Sebagai informasi, selain temu teknis, juga dilaksanakan rangkaian kegiatan lainnya bidang K3, yaitu Konsensus RSNI, Bimtek K3 Dasar, Diseminasi Permenaker Bidang Ergonomi dan Psikososial, serta Workshop Penanggulangan dan Skrening TB di Tempat Kerja.
*pr/fen
*